Sabtu, 26 Juli 2014

Meskipun Sakit Guru Ini Tetap Mengajar





Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang memberikan ilmunya untuk mengajarkan anak muridnya, pada zaman sekarang pribahasa tersebut sudah agak memudar, dikarenakan banyaknya para guru yang sering berbuat kasar atau tindakan asusial terhadap murid-muridnya, selain itu guru juga memanfaatkan murid-muridnya untuk menyebarkan undangan pernikahan untuk keperluannya sendiri.
Diangkat dari kisah nyata seorang guru yang rela berkorban demi pelajaran tetap berjalan, guru tersebut berasal dari daerah Jaya Pura, Papua. Bapak guru tersebut bernama Matius, Bapak Matius menjalani profesinya sebagai guru sudah sejak 20 tahun yang lalu. Bapak guru tersebut mengajarkan muridnya di sebuah gubuk yang terdapat di perdalaman kota JayaPura.

Karena usianya yang bertambah tua, bapak tersebut memiliki beberapa penyakit yang menyebabkan berkurangnya waktu belajar anak muridnya, meskipun ia menderita penyakit yang cukup serius tapi dia masih mengajarkan ilmu pendidikan ke anak muridnya, pria tersebut terus berjuang melawan penyakit yang tidak terdeteksi oleh dokter tersebut, karena penyakit tersebut membuat paru-paru dari pria tersebut rusak.
Didaerah papua mengajar masih menggunakan kapur yang memiliki debu begitu banyak, padahal dokter telah menganjurkan kepada pria ini untuk tidak menghirup debu kapur tersebut secara langsung, Namun karena kecintaannya dengan dunia pendidikan membuat pria ini tidak patah semangat dalam menjalankan tugasnya sebagai guru.
Karena Alerginya terhadap debu, membuat guru ini mengenakan masker pada saat mengajar, masker yang sering dipakainya lama kelamaan menjadi jelek dan debu dapat terhirup masuk ke paru-paru sang guru. Sampai suatu ketika sang guru merasa sesak untuk bernafas pada saat proses belajar mengajar, tapi sang guru tetap melanjutkan aktivitas belajar mengajarnya. Salah satu murid sudah menyuruhnya untuk beristirahat dan membuatkannya teh hangat untuk diminumnya, agar perasaannya menjadi tenang dan rileks.
Meskipun penyakit yang saya derita sering kambuh, aktivitas belajar mengajar harus lah berjalan dan saya akan beradaptasi dengan kondisi saya yang seperti ini, ujar guru tersebut. Sebuah perjuangan yang luar biasa dari guru tersebut, masih banyak guru lainnya yang tidak kita ketahui tentang niatnya yang mulia mengajarkan pendidikan dengan anak muridnya. Untuk para anak murid lebih giat untuk beajar dan tidak mudah menyerah walaupun memiliki keterbatasan dalam dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar