Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang memberikan ilmunya
untuk mengajarkan anak muridnya, pada zaman sekarang pribahasa tersebut
sudah agak memudar, dikarenakan banyaknya para guru yang sering berbuat
kasar atau tindakan asusial terhadap murid-muridnya, selain itu guru
juga memanfaatkan murid-muridnya untuk menyebarkan undangan pernikahan untuk keperluannya sendiri.
Diangkat dari kisah nyata seorang guru yang rela berkorban demi
pelajaran tetap berjalan, guru tersebut berasal dari daerah Jaya Pura,
Papua. Bapak guru tersebut bernama Matius, Bapak Matius menjalani
profesinya sebagai guru sudah
sejak 20 tahun yang lalu. Bapak guru tersebut mengajarkan muridnya di
sebuah gubuk yang terdapat di perdalaman kota JayaPura.
Karena usianya yang bertambah tua, bapak tersebut memiliki beberapa
penyakit yang menyebabkan berkurangnya waktu belajar anak muridnya,
meskipun ia menderita penyakit yang cukup serius tapi dia masih
mengajarkan ilmu pendidikan ke anak muridnya, pria tersebut terus
berjuang melawan penyakit yang tidak terdeteksi oleh dokter tersebut,
karena penyakit tersebut membuat paru-paru dari pria tersebut rusak.
Didaerah papua mengajar masih menggunakan kapur yang memiliki debu
begitu banyak, padahal dokter telah menganjurkan kepada pria ini untuk
tidak menghirup debu kapur tersebut secara langsung, Namun karena
kecintaannya dengan dunia pendidikan membuat pria ini tidak patah
semangat dalam menjalankan tugasnya sebagai guru.
Karena Alerginya terhadap debu, membuat guru ini mengenakan masker
pada saat mengajar, masker yang sering dipakainya lama kelamaan menjadi
jelek dan debu dapat terhirup masuk ke paru-paru sang guru. Sampai suatu
ketika sang guru merasa sesak untuk bernafas pada saat proses belajar
mengajar, tapi sang guru tetap melanjutkan aktivitas belajar
mengajarnya. Salah satu murid sudah menyuruhnya untuk beristirahat dan
membuatkannya teh hangat untuk diminumnya, agar perasaannya menjadi
tenang dan rileks.
Meskipun penyakit yang saya derita sering kambuh, aktivitas belajar
mengajar harus lah berjalan dan saya akan beradaptasi dengan kondisi
saya yang seperti ini, ujar guru tersebut. Sebuah perjuangan yang luar
biasa dari guru tersebut, masih banyak guru lainnya yang tidak kita
ketahui tentang niatnya yang mulia mengajarkan pendidikan dengan anak
muridnya. Untuk para anak murid lebih giat untuk beajar dan tidak mudah
menyerah walaupun memiliki keterbatasan dalam dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar